Hijra adalah bank digital berbasis syariah di Indonesia. Bank HIJRA merupakan pengembangan sayap bisnis dari ALAMI, startup fintech peer to peer (P2P) lending syariah. Awalnya Hijra bernama Bank Pembiayaan Rakyat Syariah (BPRS) Cempaka Al-Amin yang berlokasi di Ulujami, Jakarta Selatan, kemudian diakuisisi oleh ALAMI pada bulan Maret 2021 lalu.

Proses akuisisi yang dilakukan ALAMI terhadap BPRS Cempaka Al-Amin dilakukan secara bertahap dan saat ini nilainya sudah mencapai lebih dari Rp 50 miliar. Setelah akuisisi, ALAMI berencana untuk mendigitalisasi dengan menerapkan teknologi untuk meningkatkan efektivitas, efisiensi dan profesionalisme agar bisa bersaing dengan lembaga keuangan digital lainnya yang sudah eksis sejak beberapa tahun lalu. Bank HIJRA juga merupakan Bank Syariah yang seluruh proses bisnisnya sepenuhnya syariah.

HIJRA hadir dengan platform bank digital yang memiliki teknologi yang aman dan mudah digunakan. Hijra menghadirkan solusi perbankan syariah yang nyaman, aman dan mudah dengan aplikasi yang dapat diakses melalui ponsel baik Android maupun iOS.

Bank HIJRA memudahkan penggunanya melakukan aktivitas finansial seperti menabung, mengatur keuangan dan bahkan membuka rekening baru cukup dari genggaman ponsel.

Peluncuran HIJRA sebagai bank digital syariah sangat tepat sebab masyarakat Indonesia sudah mencapai titik penetrasi digital yang cukup kuat. Apalagi didukung dengan antusias pelaku UMK terhadap pendanaan syariah yang terus meningkat setiap tahunnya. Saat ini Hijra sudah terdaftar dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) serta dijamin oleh Lembaga Penjamin Simpanan (LPS). Hijra juga diawasi oleh Dewan Pengawas Syariah (DPS).

Anak Santri Membeli Bank

Di balik kesuksesan ALAMI membeli bank, ada kisah menarik dari CEO ALAMI, Dima Djani. Berlatar belakang sebagai mantan santri yang lulus dari Islamic Boarding School Al-Kausar, Sukabumi, Jawa Barat, Dima terpanggil hatinya untuk menekuni dunia keuangan syariah. Sebelum mendirikan ALAMI bersama dua partnernya Bembi Juniar dan Harza Sandityo, karir Dima terbilang sukses. Salah satu keberhasilan di dalam karirnya, Dima pernah duduk di posisi Vice President sebuah entitas investment banking global bernama Societe Generale.

Namun, panggilan hatinya selalu tertarik dengan bidang keuangan syariah. Dengan tekad tersebut Dima tidak berpikir panjang lagi saat mendapat kesempatan mendirikan entitas keuangan syariah, ALAMI pada 2018 lalu. Ketertarikan Dima terhadap prinsip ekonomi syariah bukan hal yang datang begitu saja. Sebagai santri, Dima banyak mendapat pelajaran tentang ekonomi yang berbasis prinsip Islam.

Berawal dari Keberhasilan ALAMI

Hadirnya Hijra sebagai bank digital syariah tak terlepas dari kesuksesan ALAMI, peer to peer lending syariah. Pada kuartal pertama tahun 2021 ALAMI banyak sekali prestasi yang diraih. Misalnya di tengah pandemi, perusahaan mencetak penyaluran pembiayaan ke UKM sekitar Rp200 miliar, yang tercatat naik 20 kali lipat dibanding kuartal pertama tahun 2020.

Pencapaian kedua, pertumbuhan jumlah pendana (lender) baru. Hal ini juga didukung oleh perkembangan platform, yang setelah sukses dengan versi website, ALAMI meluncurkan aplikasi mobilenya di Android dan IOS. Atas hal tersebut, perusahaan mencatat pertumbuhan pendana atau funders baru sampai 1.000 persen dibandingkan dengan kuartal pertama
tahun 2020.

Di akhir tahun 2020 ALAMI terpilih sebagai ‘Best P2P Financing Platform’ tahun 2020 oleh The Asset Triple A Awards. Sebagai penerima penghargaan, ALAMI bersanding dengan bank dan lembaga ALAMI merupakan satu-satunya perwakilan startup Indonesia yang mendapatkan penghargaan ini. Penghargaan terbaru juga disabet ALAMI sebagai Best Islamic Peer-to-Peer Finance Platform dari World Islamic Fintech Awards (WIFA) 2020. ALAMI juga sempat diundang ke Turki dan jadi benchmark pengembangan fintech P2P Lending Syariah di Turki.